Tan Malaka, Sang Revolusioner dinamis

   Tan Malaka, insan yang telah purna, namun tak lenyap. Setiap Insan yang menginginkan perubahan penghidupan bangsa pasti merenungi segala pemikiran tokoh ini. Jikalau saya dapat ditakdirkan menjadi Tan Malaka, maka saya akan melakukan hal - hal sebagai berikut

  Pertama, saya akan menikah. Mengapa? Karena dengan adanya ikatan kasih akan memompa semangat dalam berjalan di atas jalan terjal yang penuh hambatan melintang. Menikah akan menambah ide dan kreatifitas dalam tiap aksi dan pikiran. Dan yang terpenting, menikah akan menjadi benteng pertahanan diri dari syahwat dan godaan yang ada saat perjuangan.

  Kedua, saya akan mengubah pola pikir saya. Saya menyimbolkan diri saya sebagai pejuang saja, padahal yang lebih diperlukan bangsa pada saat itu ialah pemimpin sekaligus pejuang yang mampu mempengaruhi sekaligus menggerakan rakyat untuk bekerja sama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan

  Ketiga, saya akan membentuk sebuah organisasi besar sebagai wadah mempertemukan para pejuang bangsa dari berbagai ideologi untuk menjembatani pergerakan perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama dan lintas golongan. Hal ini bertujuan untuk menyatukan visi dan misi sebagai bangsa yang utuh dan merdeka sepenuhnya. Dalam hal ini, saya juga tidak akan keluar atau meninggalkan organisasi tersebut ditengah perkembangannya. Hal ini diwajibkan bagi saya, karena saya yang membentuk dan membangun fondasi organisasi tersebut. Maka sudah seyogyanya, saya pula yang harus bertanggung jawab atas keberadaan organisasi tersebut pada nantinya.

  Saya rasa hal - hal demikianlah yang akan saya lakukan jika saya menjadi Tan Malaka. Tak ada gading yang tak retak, maka wajarlah bahwasanya setiap insan memiliki poin keunggulan dan kelemahan masing - masing. Tiap Pahlawan miliki alasan bagi tiap tindakannya, layaknya tiap mahluk miliki alasan bagi penghidupan mereka.